Minggu, 02 September 2007

Terima Kasih rekan-rekan TDA yg membantu menunjukan jalan yg benar
Titik Parwati Hesti23.30 4 komentar

Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Bersama ini saya mengucapkan terima kasih kepada rekan2 TDA khususnya
kepada Pak hadi Kuntoro, Pak Isdiyanto dan Pak Bambang Triwoko yang
telah membimbing saya ke "jalan yang benar".

terus terang walaupun saya termasuk sudah lama menjadi member (maret
2006), tetapi hanya awal-awal semangat. Kemudian hilang dari
peredaran. Dan sekarang berusaha aktif kembali.

Saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya yang mungkin bisa
berguna bagi teman-teman semua.

Mungkin teman-teman yg sudah lama bergabung dengan TDA masih ingat
diawal2 TDA, hampir setiap hari postingan (sekitar tahun 2006) tdk
pernah lepas dari bisnis vouceher isi ulang, buka warung dan jualan
busana muslim online.

akhirnya saya juga jadi ikut2an. Saya buka outlet voucher isi ulang,
dan buka warung "Ayam Goreng Kremes". sejak buka hingga beberepa
bulan alhamdulillah danganan lancar2 saja. Voucher isi ulang
mengasilkan untung kotor hampir 1 juta/bulan, tentunya bagi hasil
dengan teman saya (kebetulan yg jaga teman saya). Penghasilan konstan
hingga beberapa bulan, tetapi seiring dengan banyaknya persaingan.
Maka keuntungan berkurang, dan sekarang rata2 memberikan keuntungan
sekitar rp500rb/bulan. Untuk ayam kremes walapun lumayan laris,
tetapi ternyata hanya beberapa bulan saja. karena ternyata mengatur
karyawan tdk mudah, setiap hari saya di sibukkan perselisihan antar
karyawan, yang saling iri. Sehingga saya putuskan untuk menutup
Warung tersebut.


sempat saya berfikir, apakah saya tdk bakat untuk jadi TDA. Tetapi
saya menghibur diri, saya bilang ke diri saya saya hanya belum dapat
AHA. Saya istirahat sebentar, bernafas sebentar sambil mencari-cari
AHA tersebut.

Dalam masa istrirahat tersebut, saya kembali menekuni IT. saya
mendalami ERP, saya belajar Axapta, Compiere, Adempiere dan terakhir
saya bahkan mengambil serifikasi SAP. Saya bahkan tidak tahu apakah
itu bermanfaat. Tetapi saya tidak ingin di GOBLOKKAN sama bob sadino
seperti tulisan

http://finance.groups.yahoo.com/group/tangandiatas/message/21282

saya belajar IT, karena saya senang IT, itu saja. dan sampai disini
saya juga belum dapat proyek dari IT, tapi saya senang dan enjoy.

Episode selanjutnya di mulai ketika saya YM sama Pak Hadi Kuntoro,
sekitar tgl 16 Juli 2007. Waktu saya diskusi panjang lebar dengan Pak
Hadi, sampai2 keluarga pak Hadi menyempatkan untuk berkunjung ke
tempat saya Gresik.

Kesan pak hadi waktu itu adalah adalah: "Mbak Hesti itu tinggal di
lumbung padi"

memang kata2 pak hadi ada benarnya, di daerah saya itu sentra produksi
busana muslim, peci dan perlengkapan haji. bener2 khusus sentra
produksi, tidak ada showroom. Justru kelemahan ini bisa dimanfaatkan
untuk menjadi peluang.

Saya juga banyak mendapat masukan2 dari Pak Isdiyanto, yg dengan
semboyan dan motto yg khas "Bisnis Harus Unik".

Akhirnya saya mengumpulkan peluang2 yg bisa saya manfaatkan. Peluang2
bisnis tersebut sbb:
1. Peci, hampir seluruh peci formal (peci warna hitam berikut
asesorisnya) adalah bikinan gresik, lebih khusus lagi adalah dibuat
didaerah saya. dan keluarga saya juga termasuk pengrajin peci.
2. perlengkapan haji juga banyak diproduksi di daerah saya, keluarga
saya juga membuat.
3. Busana Muslim, daerah saya juga sentra produksi busana muslim.
Bahkan beberapa busana muslim anak2 terkenal dibuat didaerah saya.
4. Sarung, sarung2 terkenal juga dibuat didaerah saya. dan
alhamdulillah saya juga kenal dekat dengan produsen tersebut.

Akhirnya saya putuskan untuk menjalankan tahap awal adalah memasarkan
perlengkapan haji, khususnya "sabuk haji tanpa jahitan". Saya memilih
apakah memasarkan secara online atau offline. Akhirnya saya putuskan
untuk memasarkan secara offline, biar teman2 yg lain saja yg
memasarkan secara online.

Berdasarakan hasil diskusi dengan P hadi sasaran utama saya adalah P.
haji Aley. Saya telp beliau. setelah beliau mendengarkan penjelasan
aya selama 30 menit, beliau minta dikirim contoh sekitar 50 kodi ( 1
kodi 20 biji) jadi sekitar 1000 sabuk haji. bahkan kata P. H. Aley,
1000 kodi bagi pak haji adalah nilai yg kecil. Kalau memenag mutunya
bisa di jaga bukan tidak mungkin pak Haji akan pesan rutin 1000 kodi.

Masya Allah..

Sekarang saya merasa menjali hidup baru, kembali ke khittah. keluarga
saya adalah produsen busana muslim dan perlengkapan haji. selama ini
saya tdk pernah ikut campur, sekarang saya terjun menjadi marketing.
Saya diskusikan dengan kakak, agar dia konsentrasi ke produksi dan
saya akan konsentrasi ke marketing.

itu dulu cerita tetang diri saya dan mengawali bisnis saya, saya
mohon doa dari teman2 TDA semoga bisnis saya semakin lancar


Wassalam
Hesti